Senin, 30 Mei 2016

FAKTOR PSIKOLOGI PENYEBAB CEDERA

Psikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa dan semua aspek tingkah laku manusia baik aspek kognitif, afektit, ataupun psikomotor. Psikologi juga mempersoalkan inti dari jiwa manusia dan nilainya bagi manusia itu sendiri serta disekitarnya. . Psikologi juga mempersoalkan inti dari jiwa manusia dan nilainya bagi manusi itu sendiri serta disekitarnya. Olahraga adalah Perilaku gerak manusia yang bersifat universal yang tidak hanya berorientasi pada fisik semata, namun juga aspek psikisnya
Olahraga merupakan Perilaku gerak manusia yang bersifat universal yang tidak hanya berorientasi pada fisik semata, namun juga aspek psikisnya.
Psikologi olahraga adalah sebuah bidang kajian yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam setting olahraga, baik penampilan individual maupun tim, ditandai oleh sejumlah interaksi dengan individu lain dan situasi-situasi eksternal yang menstimulasinya. (Singer, 1980; Sudibyo, 1989) Jadi psikologi olahraga secara umum merupakan : Ilmu yang mempelajari kejiwaan dan tingkah laku para pelaku olahraga baik atlet, official, pelatih, dan juga suporter. Dan memahami aspek-aspek psikologi melalui olahraga.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PSIKOLOGI
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi dalam proses hasil  belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
1.      Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a.       Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam :
1.      Keadaan Jasmani
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas  belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan  pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi  proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
2.      Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik  pula dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehinga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik pendidik maupun peserta didik perlu menjaga panca indra dengan baik, baik secara  preventif maupun secara yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana  belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodic, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.

b. faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi , minat, sikap dan bakat
·         Kecerdasan
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ  pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam  proses belajar peserta didik, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
·         Motivasi
Motivasi merupakan tingkat keyakinan seseorang dalam menggapai suatu tujuan. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Ahli psikologi (Slavin, 1994) mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat.
·         Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.  Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas  belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat peserta didik agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya.
·         Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan  proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif  berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara  positif maupun negative (Syah, 2003). Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negative dalam  belajar, pendidik sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. yang dipelajari  bermanfaat bagi diri peserta didik.
·         Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam dirinya yang dapat dikembangkan dengan cara terus mengasah tingkat kecerdasan dan kemampuan tersebut. Menurut Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satu komponen.
2.Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
a. Lingkungan Sosial
1) Lingkungan social pendidikan, seperti guru/dosen, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat mempengaruhi tingkat perilaku kecerdasan dan motivasi.
 2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan  belum dimilikinya.
3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b. lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah;
1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas  belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung,  proses belajar siswa akan terlambat.
2) Faktor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat  belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku  panduan, silabus dan lain sebagainya.


Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru, disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas  belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan konsdisi siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar